Kamis, 08 September 2011

BUDIDAYA CABAI

A. PENDAHULUAN
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.
PT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.


B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
· Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2
· Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
· Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2
· Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm
· Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt)
- Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk.
Atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.
- NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
· Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
· Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).


selengkapnya-->>
download  pdf

LEGENDA ASAL-USUL PADI

Padi penghasil beras yang kita makan sebagai nasi itu juga mempunyai legenda. Dari mana asal-muasal padi itu, tidak ada pakar dan ilmuwan modern yang mengetahui dengan pasti. Ada yang menduga berasal dari lembah Sungai Gangga di India, dan ada yang mengatakan berasal dari lembah Sungai Yangtze, Cina. Tetapi sebelum orang Hindu dan Cina datang ke Indonesia, orang Jawa kuno sudah lama bertanam padi. Dari mana asal tanaman ini di Pulau Jawa?
Nenek moyang kita dari Jawa Tengah mempunyai legenda asal-usul padi Jawa yang unik. Kata yang empunya cerita, Batara Guru di Kompleks Kahyangan sana pada suatu hari menciptakan seorang putri yang luar biasa cantiknya sampai Batara itu sendiri jatuh cinta pada hasil ciptaannya.

Senin, 05 September 2011

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 
1 Syawal 1432H / 31 Agustus 2011M
 "MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN"