Sabtu, 31 Desember 2011

 


SELAMAT TAHUN BARU 2012
SEMOGA DI TAHUN INI KITA BISA LEBIH BAIK, LEBIH SUKSES,
DAN LEBIH TERDEPAN DARI TAHUN LALU

Sabtu, 03 Desember 2011

Alumni Unibraw Malang Temukan Benih Padi IIRI 400



Nusantara / Senin, 8 Februari 2010 08:01 WIB
Metrotvnews.com, Malang:  Alumni Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim) berhasil menemukan varietas lokal padi yang memiliki produktivitas atau potensi hasil panen mencapai 14 ton sampai dengan 20 ton per hektare (ha). Varietas padi nonhibrida itu bernama IIRI 400 (Indonesia Inovasi Ridho Ilahi).

Banyaknya gabah kering sawah yang dihasilkan varietas baru padi tersebut dapat dikatakan fantastis. Mengingat padi hibrida yang selama ini diunggulkan pemerintah hanya mampu menghasilkan 9 ton sampai dengan 12 ton per ha.

"Penelitian varietas padi yang kami berinama IIRI 400 ini dilakukan sejak tahun 2000," tegas Ketua Pusat Kajian dan Pengembangan Pertanian Organik Malang, DR Ir Haryadi kepada Media Indonesia, Minggu (7/2).
selanjutnya>>

Happy Anniversary

SELAMAT ULANG TAHUN ke-12 HIMADATA
semoga HIMADATA selalu eksis dan terdepan di LKM FP-UB

BRAVO HIMADATA!!!!

Selasa, 08 November 2011

Akhirnya adminnya lagi gak males onlen lagi....
Tapi kok ya belum ada ide. 

Saya kasih ini saja.

RANTAI II 2011


(RANGKAIAN ORIENTASI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI)

RANTAI adalah ospek jurusan Agroekoteknologi. Oleh karena itu RANTAI wajib untuk seluruh mahasiswa baru Agroekoteknologi. RANTAI terdiri dari 2 acara yaitu acara ruang dan acara lapang. Inti dari RANTAI adalah untuk mengenalkan FORKANO dan Agroekoteknologi kepada mahasiswa baru Agroekoteknologi sekaligus mengakrabkan mahasiswa satu sama lain. RANTAI I untuk angkatan 2010 dan RANTAI II untuk angkatan 2011 begitu seterusnya.
 

Kamis, 08 September 2011

BUDIDAYA CABAI

A. PENDAHULUAN
Cabai dapat ditanam di dataran tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diantaranya, teknis budidaya, kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.
PT. Natural Nusantara ( NASA ) berupaya membantu penyelesaian masalah tersebut, agar terjadi peningkatan produksi cabai secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ), sehingga petani dapat berkompetisi di era pasar bebas.


B. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
· Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5 -1 ton/ 1000 m2
· Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
· Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2
· Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm
· Siramkan SUPER NASA (1 bt) / NASA(1-2 bt)
- Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50 lt air tambahkan 200 cc larutan induk.
Atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan siramkan ke bedengan + 5-10 m.
- NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke bedengan sepanjang + 5 - 10 meter.
· Campurkan GLIO 100 - 200 gr ( 1 - 2 bungkus ) dengan 50 - 100 kg pupuk kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
· Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).


selengkapnya-->>
download  pdf

LEGENDA ASAL-USUL PADI

Padi penghasil beras yang kita makan sebagai nasi itu juga mempunyai legenda. Dari mana asal-muasal padi itu, tidak ada pakar dan ilmuwan modern yang mengetahui dengan pasti. Ada yang menduga berasal dari lembah Sungai Gangga di India, dan ada yang mengatakan berasal dari lembah Sungai Yangtze, Cina. Tetapi sebelum orang Hindu dan Cina datang ke Indonesia, orang Jawa kuno sudah lama bertanam padi. Dari mana asal tanaman ini di Pulau Jawa?
Nenek moyang kita dari Jawa Tengah mempunyai legenda asal-usul padi Jawa yang unik. Kata yang empunya cerita, Batara Guru di Kompleks Kahyangan sana pada suatu hari menciptakan seorang putri yang luar biasa cantiknya sampai Batara itu sendiri jatuh cinta pada hasil ciptaannya.

Senin, 05 September 2011

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 
1 Syawal 1432H / 31 Agustus 2011M
 "MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN"

Sabtu, 06 Agustus 2011

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram Pleurotus spp, yakni tahapan membuat media bibit induk (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya. Pada tahanan membuat media bibit induk ada 10 langkah yang perlu dilakukan. Pertama, bahan medianya yang berupa biji-bijian atau campuran serbuk gergajian albusia (SKG) ditambah biji millet 1 (42%) : 1 (42%). Bahan baku ini adalah yang terbaik.
Langkah kedua, bahan baku dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau panci. Langkah ketiga, bahan baku tersebut ditiriskan dengan ayakan. Tambahkan 1% kapur (CaCl3), 1% gypsum (CaSO4), vitamin B kompleks (sangat sedikit) dan atau 15 persen bekatul. Kadar air 45-60 % dengan penambahan air sedikit dan pH 7.

Pasar tanaman hias di Batu mulai bangkit

Pasar tanaman hias di Batu mulai bangkit
BATU: Transaksi tanaman hias berbagai jenis untuk pasar domestik dari Kota Batu mulai bangkit dari tidur setelah lama tiarap menyusul sepinya order pengiriman ke sejumlah kota besar di Jawa, Kalimantan, dan Bali.
selengkapnya

Selasa, 02 Agustus 2011

Peringkat 10 Besar Laman Perguruan Tinggi di Indonesia

Peringkat 10 Besar Laman Perguruan Tinggi di Indonesia Versi Webometrics Ranking of World Universities
No
Perguruan Tinggi
Peringkat Dunia
Peringkat Asia Tenggara
1
  Universitas Indonesia
562
12
2
  Institut Teknologi Bandung
632
16
3
  Universitas Gadjah Mada
817
18
4
  Universitas Gunadarma
845
19
5
  Institut Pertanian Bogor
1180
31
6
  Universitas Negeri Malang
1218
32
7
  Universitas Kristen Petra
1260
34
8
  Universitas Muhammadiyah Malang
1264
35
9
  Institut Teknologi Sepuluh Nopember
1274
36
10
  Universitas Dipenogoro
1294
38
info lebih lengkap >>klik disini<<
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1432H/2011M


Rabu, 13 Juli 2011

Budidaya Mentimun


I. PENDAHULUAN
Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K-3).


II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl.

2.2. Media Tanam
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.

selelngkapnya klik disini

Selasa, 05 Juli 2011

Welcome MABA!!!

SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU 
Fakultas Pertanian  UB 2011/2012




        Dilansir hpt-brawijaya.webs.com, jumlah mahasiswa baru Fakultas Pertanian UB SMPTN jalur undangan mencapai angka 692 orang, angka tersebut belum mencakup SMPTN jalur lain. Melalui republika.co.id, Rektor UB Prof Dr Yogi Sugito, Kamis (27/1) mengatakan, ketentuan pemerintah yang mewajibkan penerimaan mahasiswa 60 persen dari jalur nasional dan 40 persen dari jalur mandiri sudah siap dilaksanakan, bahkan penerimaan "maba" di UB dipatok sebesar 70 persen dari jalur nasional. "Kalau pemerintah mewajibkan 60 persen penerimaan maba dari jalur nasional, tahun ini kami justru sudah mematok 70 persen dari jalur nasional," ujarnya
        Untuk informasi penerimaan mahasiswa baru Universitas Brawijaya Malang dapat diakses melalui selma.ub.ac.id. SELAMAT DATANG dan SELAMAT BERJUANG!!!


BRAVO HIMADATA!!!!

Sabtu, 19 Maret 2011

Tips Tabulampot

Tulisan Wartawan Tempo Terpilih Menjadi Buku

TEMPO Interaktif, Malang- Laporan mendalam yang dibuat wartawan Tempo Bibin Bintariadi berjudul Musnahnya Maskot Kota Batu terpilih menjadi satu dari sepuluh tulisan karya para jurnalis se-Indonesia yang diterbitkan menjadi buku. Buku itu diterbitkan oleh Organisasi Wartawan Lingkungan Society of Indonesian Envirenmental Journalists (SIEJ).Tulisan Bibin menceritakan tentang dampak perubahan iklim terhadap produksi apel petani di kota Batu dan dimuat di Koran Tempo pada Oktober 2010 lalu. “Selain Bibin, ada sembilan lagi karya jurnalis yang kami rangkum dalam satu buku,” kata Chairman SIEJ, IGG Maha Adi, ketika menjadi pembicara dalam peluncuran dan diskusi buku “Jurnalis dan Perubahan Iklim di Indonesia”, di Profauna Petung Sewu Malang, Sabtu (12/3).

Menurut Maha Adi, setidaknya terdapat 50 jurnalis yang mengirimkan usulan tulisan ke SIEJ. Hanya saja, setelah dilakukan proses pemilihan hanya 10 yang terpilih. “Banyak yang tidak fokus, hanya sepuluh ini kira-kira yang layak dibukukan,” ujarnya.

-selengkapnya-

Minggu, 13 Maret 2011

CRUDE PALM OIL

Komoditas kelapa sawit yang memiliki berbagai macam kegunaan baik untuk industry pangan maupun non pangan, prospek pengembangannya tidak saja terkait dengan pertumbuhan minyak nabati dalam negeri dan dunia, namun terkait juga dengan perkembangan sumber minyak nabati lainnya, seperti kedelai, rape seed dan bunga matahari. Dari segi daya saing, minyak kelapa sawit mempunyai daya saing yang cukup kompetitif dibanding minyak nabati lainnya, karena ; (1) produktivitas per hektar cukup tingggi ; (2) merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perubahan agroklimat; dan ditinjau dari aspek gizi minyak kelapa sawit tidak terbukti sebagai penyebab meningkatnya kadar kolesterol bahkan mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A.

CPO (Crude Palm Oil) adalah komoditas minyak nabati utama sektor perkebunan sawit di Indonesia yang merupakan produsen kedua terbesar setelah Malaysia. Areal pengembangan tananam kelapa sawit rakyat mengalami pertumbuhan yang cukup singnifikan dari tahun ke tahun.
Berbagai kemajuan telah diperoleh dalam pengembangan tanaman kelapa sawit dan berbagai manfaat telah dapat diwujudkan sebagai hasil upaya dari para pelaku agribisnis kelapa sawit, dukungan dari berbagai pihak seperti perbankan, penelitian dan pengembangan serta dukungan sarana prasarana ekonomi lainnya oleh berbagai instansi terkait dalam pengembangan agribisnis kelapa sawit sangat berperan penting. Berbagai manfaat yang berhasil diwujudkan antara lain ; peningkatan pendapatan petani dan masyarakat, peningkatan ekspor, peningkatan kesempatan kerja dan yang terpenting adalah mendukung upaya dalam pengembangan wilayah agar lebih maju dan berkembang. Jika kita lihat dari sisi upaya pelestarian lingkungan hidup, tanaman kelapa sawit yang merupakan tanaman tahunan berbentuk pohon (tree crops) dapat berperan dalam penyerapan gas-gas rumah kaca atau jasa lingkungan lainnya seperti konservasi biodiversity atau eko-wisata. FAO dalam sidangnya di Roma beberapa tahun yang lalu juga telah menerima usulan dari Malaysia agar kebun kelapa sawit bisa diterima sebagai tanaman hutan karena fungsi-fungsinya yang komplementer dengan fungsi tanaman hutan.

Pengembangan agribisnis kelapa sawit di Indonesia telah memberikan dampak yang sangat positif dalam pembangunan nasional, karena kelapa sawit adalah merupkan salah satu penghasil devisa dari sektor non migas yang cukup penting.

selengkapnya disini

Beras Bisa Surplus 10 Juta Ton

Tidak tertutup kemungkinan beras organik dapat diekspor

PALEMBANG - Indonesia lima tahun ke depan tidak hanya surplus beras mencapai 4-5 juta ton, tetapi minimal bisa mencapai surplus 10 juta ton, karena konsumsi pangan itu cukup besar. Demikian dikatakan Menteri Pertanian (Mentan), Suswono, ketika melakukan panen perdana padi SRI (System of Rice Intensification) organik di Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, Minggu (13/3).

Menurut dia, untuk menjamin ketersediaan pangan dalam negeri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menginstruksikan lima tahun ke depan surplus beras tidak hanya 4-5 juta ton. "Jadi, lima sampai 10 tahun ke depan minimal surplus beras 10 juta ton, karena konsumsi makanan pokok itu cukup besar," ujar Suswono.

baca lebih lengkap

Minggu, 30 Januari 2011

Crop circle

crop circle yang betul, gambar diatas atau yang bawah???
bingung jadinya.


Varietas Padi Tahan Wereng Cokelat

Hama wereng cokelat merupakan salah satu hama utama padi yang telah
menjadi kendala dan merugikan para petani padi di Indonesia. Balai Besar
Penelitian Padi (BB Padi) di Sukamandi (Jawa Barat) telah menghasiIkan
beragam jenis padi baru yang tahan wereng cokelat.
Berdasarkan data dari Direktorat Periindungan Tanaman (DitIin, 2010), lahan
sawah yang terserang hama wereng cokelat terdapat di Provinsi Jawa Barat, Banten,
Jawa Tengah, Jawa Timur, DI. Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Aceh.
Sebagian besar daerah endemis wereng cokelat tersebar di Pulau Jawa, yaitu Jawa
Tengah (32 Kabupaten), Jawa Timur (27 Kabupaten), Jawa Barat (19 Kabupaten),
Jawa Timur (19 Kabupaten), dan Banten (6 Kabupaten).

download pdf teks

Belasan Pabrik Pupuk Organik Terancam Bangkrut

Metrotvnews.com, Malang: Sebanyak 18 pabrik pupuk organik yang beroperasi di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, terancam gulung tikar. Pasalnya, produk mereka ditolak pabrik Petroganik, Gresik.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Pemkab Malang, Dr Rudianto MA, mengatakan, Petroganik yang dikembangkan PT Petrokimia Gresik itu sudah tidak mampu lagi menampung produksi dari Kabupaten Malang.

"Gudang milik Petroganik yang berkapasitas 100 ribu ton itu sudah penuh, sehingga tidak mampu lagi menampung produksi dari pabrik lain, termasuk dari 18 pabrik pupuk organik yang ada di Kabupaten Malang," ucapnya di Malang, Sabtu (29/1).

-full teks-

Bibit Padi Hibrida Picu Hama Wereng

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Slawi - Varietas bibit padi hibrida dan local dinilai menjadi pemicu munculnya hama yang menyerang tanaman padi saat ini. Sejumlah jenis bibit padi bibit lokal dan hibrida ini dinilai tak cocok ditanam saat terjadi perubahan iklim yang ektrem seperti sekarang.

“Jenis tanaman dari varieties tersebut sering memicu pertumbuhan hama wereng dan riskan menimbulkan kerugian,” ujar Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Tegal, Toto Subandrio, Minggu (30/1).

full teks

Sabtu, 22 Januari 2011

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR PERTANIAN, SERTA STRATEGI ANTISIPASI DAN TEKNOLOGI ADAPTASI

PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di daerah katulistiwa termasuk wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara, serta peningkatan kejadian iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi Indonesia.
Perubahan iklim akan menyebabkan: (a) seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang lebih rendah dibanding wilayah subtropis; (b) wilayah selatan Indonesia mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan berubahnya awal dan panjang musim hujan. Di wilayah Indonesia bagian selatan, musim hujan yang makin pendek akan menyulitkan upaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) apabila tidak tersedia varietas yang berumur lebih pendek dan tanpa rehabilitasi jaringan irigasi. Meningkatnya hujan pada musim hujan menyebabkan tingginya frekuensi kejadian banjir, sedangkan menurunnya hujan pada musim kemarau akanmeningkatkan risiko kekekeringan. Sebaliknya, di wilayah Indonesia bagian utara,meningkatnya hujan pada musim hujan akan meningkatkan peluang indeks penanaman, namun kondisi lahan tidak sebaik di Jawa. Tren perubahan ini tentunya sangat berkaitan dengan sektor pertanian.

(full texk klik disini .pdf)

Kamis, 20 Januari 2011

Pemerintah Harus Amankan Sawah Produktif

SOREANG, (PRLM).- Luas areal persawahan di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, yang beralih fungsi setiap hari mencapai 100 hektare. Untuk itu, pemerintah daerah harus ikut aktif mengamankan areal sawah produktif agar swasembada beras bisa terus dipertahankan.

"Kami merasa prihatin dengan makin maraknya alih fungsi atau konversi lahan pertanian menjadi perumahan atau industri. Di seluruh Indonesia, setiap hari ada 100 hektare lahan pertanian yang beralih fungsi," kata anggota Komisi IV DPR RI, H. Ma’mur Hasanuddin.

Ma’mur mengatakan, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam memenuhi misi ketahanan pangan tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan pemerintah daerah. "Upaya perlindungan lahan pertanian seperti yang diatur dalam UU No. 41 Tahun 2009 akan sia-sia tanpa peran pemerintah daerah," kata anggota DPR RI asal Kab. Bandung ini.

Menurut dia, DPR RI saat ini merevisi UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan dengan memasukkan komponen peternakan dan perikanan sebagai bagian dari ketahanan pangan. "Bahkan, masih ada kemungkinan, sektor perkebunan dan hortikultura akan dimasukkan juga," katanya.

(lebih lengkap -klik disini-)